AK-47 yang merupakan kepanjangan dari Avtomat Kalazhnikov-47, ditilik dari namanya, jelas bahwa pembuatnya adalah Mikhail Kalaznhikov, seorang perwira Uny Soviet yang dibuat pada tahun 1947, senjata ini pun akhirnya mulai diproduksi masal ke Negara-negara blok timur seperti Kuba dan China, karena pada saat itu Uni Sovyet mewakili blok timur yang berpaham ideologi komunis sebagai tandingan blok barat yang digawangi oleh Amerika Serikat yang kapitalis, senjata ini sendiri dibuat mengikuti atau meniru gaya dari senjata laras panjang milik militer Jerman StG44.
Spesifikasi senjata ini adalah sebagai berikut, memiliki berat 4,3 kg dengan panjang 870 mm(tergantung jenis popor yang digunakan), serta memiliki panjang laras 415 mm, peluru yang dipakai berukuran 7,6 mm x 39mm. senjata ini memiliki laju tembakan 600 peluru per menit, atau sekitar 15 detik per 30 peluru (1 boks magasen terdiri dari 30 peluru), kecepatan proyektilnya mencapai 715 meter per detik. Modus tembakan semi automatic dan full automatic, jarak efektif tembakannya adalah 300-400 meter.
AK-47 akhir-akhir ini menyeruak dikalangan kelompok perlawanan, karena struktur dan mekaniknya tidak gampang macet, tahan banting, tahan cuca dan dapat tetap menyalak saat terendam air bahkan lumpur, selain itu juga memiliki harga yang negotiable menjadi keunggulan lain dari senjata ini.
Para pedagang senjata gelap pun tentu lebih memilih untuk menjual senjata jenis ini dibandingkan dengan jenis lainnya karena proyeksi pasarnya lebih luas dan banyak, beberapa kelompok perlawanan yang memakai senjata ini adalah Taliban, Hamas, dan Milisi Irak.
AK-47 akhir-akhir ini menyeruak dikalangan kelompok perlawanan, karena struktur dan mekaniknya tidak gampang macet, tahan banting, tahan cuca dan dapat tetap menyalak saat terendam air bahkan lumpur, selain itu juga memiliki harga yang negotiable menjadi keunggulan lain dari senjata ini.
Para pedagang senjata gelap pun tentu lebih memilih untuk menjual senjata jenis ini dibandingkan dengan jenis lainnya karena proyeksi pasarnya lebih luas dan banyak, beberapa kelompok perlawanan yang memakai senjata ini adalah Taliban, Hamas, dan Milisi Irak.